Nasional – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan publik setelah mengumumkan tiga operasi tangkap tangan (OTT) dalam satu hari. Rangkaian OTT ini dilakukan di wilayah Banten, Kabupaten Bekasi, dan Kalimantan Selatan.
Operasi pertama berlangsung di Banten pada Rabu (17/12) sore. Dalam OTT ini, sembilan orang diamankan oleh KPK. Salah satu dari mereka adalah aparat penegak hukum. “Satu merupakan aparat penegak hukum,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.
Selain oknum jaksa, delapan orang lainnya yang diamankan terdiri dari dua penasihat hukum dan enam pihak swasta. Kesembilan pihak tersebut diamankan di wilayah Banten maupun Jakarta.
Tak lama setelah OTT pertama, KPK kembali mengumumkan operasi kedua di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dalam OTT ini, sebanyak sepuluh orang diamankan, termasuk Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.
“Benar, salah satunya (bupati Kabupaten Bekasi),” kata Budi Prasetyo, dikutip dari kompas.com
Ade kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di KPK. Ruang kerja Bupati Bekasi juga telah disegel oleh penyidik. KPK belum merinci lebih lanjut mengenai OTT di wilayah Kabupaten Bekasi.
Rangkaian OTT berlanjut ke Kalimantan Selatan, di mana enam orang diamankan. Identitas keenam orang tersebut belum diumumkan secara resmi.
Keenam pihak yang diamankan kini tengah menjalani pemeriksaan di Polres Hulu Sungai Utara (HSU). Polres HSU dijaga ketat oleh aparat kepolisian, termasuk personel Brimob yang mengawal seluruh aktivitas penyidik KPK.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Adam Erwindi, membenarkan adanya permintaan personel untuk mendampingi kegiatan KPK. KPK meminjam salah satu ruang di Polres HSU untuk proses pemeriksaan. Meski demikian, Adam mengaku tidak mengetahui materi kegiatan maupun identitas pihak yang tengah diperiksa.
“Untuk materi kegiatan itu kewenangan KPK, kami hanya mengetahui ada permintaan personel untuk back up,” ujar Kombes Adam.
Penulis : Iswadi (Jati Pilar – Serang)
















