Nasional – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi mengumumkan penetapan awal bulan Rajab 1447 Hijriah berdasarkan Surat Keputusan Nomor 007/SK/LF-PBNU/VII/2024. Pengumuman ini disampaikan sebagai hasil dari rangkaian proses penentuan awal bulan hijriah yang dilakukan sesuai dengan pedoman falakiyah Nahdlatul Ulama.
Penetapan awal bulan Rajab tersebut didahului dengan pelaksanaan rukyatul hilal yang dilaksanakan pada Sabtu Legi, tanggal 20 Desember 2025 M, bertepatan dengan 29 Jumadal Akhirah 1447 H. Kegiatan rukyat dilakukan secara serentak di berbagai lokasi yang telah ditentukan oleh Lembaga Falakiyah PBNU.
Berdasarkan laporan resmi dari seluruh lokasi penyelenggaraan rukyatul hilal, tidak satu pun titik pemantauan yang berhasil melihat hilal. Kondisi ini menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan penetapan awal bulan hijriah.
Dengan tidak terlihatnya hilal di seluruh lokasi rukyat, Lembaga Falakiyah PBNU kemudian menetapkan awal bulan Rajab 1447 Hijriah berdasarkan metode istikmal, yakni dengan menyempurnakan bilangan bulan Jumadal Akhirah menjadi tiga puluh hari.
Berdasarkan metode tersebut, awal bulan Rajab 1447 Hijriah ditetapkan bertepatan dengan Senin Pon, tanggal 22 Desember 2025 M. Awal bulan Rajab dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam Senin.
Lembaga Falakiyah PBNU menegaskan bahwa penetapan ini telah melalui kajian ilmiah dan prosedur yang berlaku, serta selaras dengan prinsip penentuan awal bulan yang dianut oleh Nahdlatul Ulama.
Dalam kesempatan tersebut, Lembaga Falakiyah PBNU juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh Nahdliyin yang telah berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan rukyatul hilal di berbagai daerah.
Selain itu, jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia diimbau untuk bertindak aktif dalam menyebarluaskan pengumuman penetapan awal bulan Rajab 1447 Hijriah ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya kepada pengurus di wilayah dan cabang masing-masing.
Reporter : Iswadi (Jati Pilar – Serang)
