Kabupaten Bekasi – Puluhan petani di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan protes akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar subsidi yang terjadi sejak satu pekan terakhir.
Akibatnya, para petani terpaksa harus melakukan pemotongan padi secara manual dalam musim panen. Dalam aksinya, para petani membentangkan spanduk, yang bertuliskan desakan agar pasokan solar bagi petani bisa kembali lancar.
Menurut Nomir (49) salah satu petani yang ikut dalam aksi tersebut menuturkan, petani seperti dirinya sangat membutuhkan BBM solar untuk penggunaan mesin panen padi miliknya. Hingga terpaksa harus menanggung kerugian dalam panen raya, lantaran mengalami gagal panen.
“Ini masalah kelangkaan solar, kami dari pertanian ini sangat kekurangan solar. Karena di lokasi kami (sawah) sedang ada panen, sedangkan panen raya itu lahannya pada kebanjiran, makanya kami ini pake komben (mesin panen),” jelas Nomir pada awal media Jumat (2/12/2022).
Nomir juga mengungkapkan, dari setiap pembelian solar, dirinya mendapatkan jatah 60 liter untuk satu surat rekomendasi, sedangkan satu orang petani diijinkan untuk memegang hingga tiga surat rekomendasi jadi total sebanyak 180 liter.
“Kami dapat jatah solar satu surat 60 liter, sedangkan kami membolehkan membawa surat 3, jadi 180 liter per hari,” ungkapnya.
Tingginya kebutuhan solar bagi para petani di wilayah Gabus, Tarumajaya, Babelan, Cabangbungin, Sukawangi, Sukakarya, dan Tambun Utara,Pebayuran dan Cikarang, para petani mendesak pemerintah melalui pertamina agar bisa segera mengembalikan distribusi solar subsidi kepada para petani, jika kondisi ini terus berlarut maka ancaman gagal panen menghantui para petani, sehingga merugi saat musim panen.
“sepertinya keberadaan solar yang harusnya untuk para petani di monopoli orang tidak bertanggung jawab,yang imbasnya berdampak bagi kami kaum kecil” tambah Soleh petanj lainnya.
Soleh menyesalkan kelangkaan solar saat ini dan kami para petani berharap pihak Kepolisian dapat memberantas oknum yang memonopoli hingga bermbas kelangkaan cukup parah bagi para petani.
“Semoga apa yang kami lakukan di dengar bapak kapolres dan Kapolda bahkan bapak Kapolri,hingga para petani tidak lagi resah dengan langkanya solar di wilayah kabupaten Bekasi” teriak para petani dengan nada kecewa.