BEKASI- LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kabupaten Bekasi menyambangi Pemerintah Kabupaten Bekasi pada Selasa 20 Desember 2022. Kedatangannya ini untuk melakukan audensi bersama Penjabat Bupati Bekasi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.
Sekertaris GMBI Kabupaten Bekasi Faisyal Syukur mengatakan. Hal ini, bertujuan untuk memperkenalkan bahwa LSM GMBI Kabupaten Bekasi bersinergi mendukung program Pemerintah Kabupaten Bekasi soal penanggulangan kebencanaan di wilayah Kabupaten Bekasi.
“LSM GMBI ini berkedudukan sebagai kepanjangan tangan dari masyarakat Kabupaten Bekasi,”ujar Faisyal di Komplek Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, Selasa 20 Desember 2022.
Faisyal menuturkan, LSM GMBI ini selaku sosial-kontrol monitoring dan evalaluasi terhadap kebijakan-kebijakan dari Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
“Oleh karena itu kita Lsm GMBI mengenalkan tim 133 kepada pemerintah Kabupaten Bekasi dalam hal ini anggota yang di peruntukan kesiapan nya dalam program pemerintah yakni penanggulangan bencana,”tuturnya.
Program GMBI kali ini bukan hanya saja mengkontrol dalam kebijakan pemerintah daerah, kata Faisal, saat ini pihaknya pun fokus kepada penanggulangan persoalan kebencanaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Muchlis mengatakan maksud tujuan Lsm GMBI ini melakukan audiensi bertujuan ingin dilibatkan dalam kegiatan kebencanaan di Kabupaten Bekasi
“Jadi GMBI ini sudah membentuk tim 133 dan tim 33. Jadi tim yang sudah di bentuk LSM GMBI ini ingin dilibatkan dalam kegiatan kebencanaan di Kabupaten Bekasi,” katanya
Muchlis menjelaskan, BPBD ini menghimpun semua kekuatan, jadi bukan hanya GMBI saja yang di libatkan dalam kegiatan kemanusiaan ini. Karena di kabupaten Bekasi ini sudah ada tim 44 garda yang tergabung dalam relawan mantap. Disitu GMBI bisa bergabung.
Selain itu Muchlis juga menyarankan, agar LSM GMBI bisa bergabung dengan FPRB yang sudah terbentuk di setiap kecamatan. Di FPRB sendiri berisikan dari dunia usaha, pemerintah, media, kemudian ada ormas-ormas juga didalamnya.
“Jadi suatu daerah itu mampu apabila semua elemen masyarakat menyadari dan ikut serta berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kebencanaan,” tandasnya. (Red)